Posted by : Aditya Indra Lesmana
Sabtu, 19 Maret 2016
Tag :// Informasi,
Tag :// Windows
Pada komputer ada berbagai macam sistem keamanan yang telah dipasangkan baik tanpa menggunakan sistem operasi dan juga dengan menggunakan sistem operasi. Untuk yang tidak menggunakan sistem operasi maka pengamanan pertama adalah BIOS Anda. Pada setiap BIOS komputer telah dilengkapi dengan pengamanan sendiri tergantung dari jenis BIOS-nya. Tapi, untuk semua jenis BIOS maka Anda bisa memasangkan password untuk login atau booting sebelum Anda lanjut ke sistem operasi yang Anda gunakan. Ada juga beberapa BIOS yang telah dilengkapi dengan sistem keamanan dari segi jaringan, tapi biasanya hanya BIOS yang dengan sistem UEFI yang menyediakan fitur tersebut.
Untuk artikel kali ini sebenarnya Saya tidak akan membahas mengenai sistem keamanan pada BIOS, tapi ini lebih menjurus kepada sistem keamanan sistem operasi yang ada pada laptop Anda.
Kenapa komputer harus memiliki sistem keamanan?
Komputer saat ini sudah menjadi kebutuhan primer setiap orang. Tanpa komputer maka banyak pekerjaan harus dikerjakan dengan cara manual dan membutuhkan waktu yang 2 hingga 10 kali lebih lama lagi, atau bahkan tidak dapat dikerjakan. Nah, dengan kecanggihan komputer tersebut tentunya semuanya sudah tidak bisa lagi lepas dengan dunia komputer. Tapi, beberapa orang yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi dan mampu membaca jalur atau cara kerja dari sistem komputer tersebut biasanya ingin selalu mengganggu atau mengetest sistem kerja dari komputer. Untuk itu, komputer dilengkapi dengan sistem keamanan tersendiri yang biasanya include pada sistem operasi yang menjalankan komputer tersebut.
Sistem keamanan yang terdapat di dalam komputer dikenal dengan firewall serta antivirus. Firewall ini adalah sistem keamanan bawaan dari sistem operasi komputer, sedangkan untuk antivirus sendiri merupakan software tambahan atau pihak ketiga yang harus Anda install lagi pada komputer Anda. Sistem keamanan seperti firewall ini bekerja pada komputer yang terhubung dengan jaringan (online/offline). Sedangkan untuk antivirus biasanya lebih diutamkan untuk komputer offline, tapi ada juga yang menggunakannya untuk keamanan online sebagai backup firewall.
Nah, para pembobol sistem keamanan ini biasanya lebih memilih jalan online atau komputer yang terhubung ke jaringan untuk melakukan pengetesan ke sistem komputer. Jadi, untuk Anda yang sedang menggunakan laptop dan kemudian online di warnet atau hotspot yang terbuka sebaiknya berhati-hati. Karena, para pembobol sistem ini bisa saja dengan mudah mendeteksi laptop yang Anda gunakan tersebut, kemudian mencoba masuk ke sistem laptop Anda, dan mengendalikan laptop Anda.
Apa tanda jika laptop telah dibobol sistem keamanannya?
Laptop yang sistem keamanannya kecolongan atau dibobol akan memperlihatkan ciri-ciri seperti :
- Proses pada task manager bertambah banyak. Entah karena virus yang bekerja atau lainnya.
- Hardware komputer akan bekerja maksimal, karena adanya program tambahan seperti virus yang disisipkan ke dalam laptop Anda.
- Laptop yang Anda gunakan tersebut akan menjadi lambat.
- Banyak file-file yang sebelumnya tidak ada dalam drive Anda bermunculan dengan sendirinya.
- Kursor mouse Anda bergerak sendiri, seperti sedang dikendalikan oleh orang lain.
Dan, masih banyak lagi tanda lainnya jika laptop Anda sudah kebobolan sistem keamanannya. Nah, untuk itu ada baiknya jika Anda memiliki laptop baru dibeli atau baru install ulang, dilakukan pengetesan sistem keamanan. Nah, di dalam tahap ini ada 3 hal yang perlu Anda test untuk melakukan uji sistem keamanan pada laptop Anda. Cara menguji sistem keamanan laptop tersebut bisa Anda simak di bawah ini satu persatu.
Menguji sistem keamanan firewall laptop yang Anda gunakan
Seperti yang telah Saya tulis di atas bahwa firewall adalah sistem keamanan yang merupakan bawaan dari sistem operasi laptop Anda. Firewall ini akan melindungi port-port jaringan pada sistem operasi yang Anda gunakan. Jika, perlindungannya tidak maksimal, maka laptop Anda akan gampang kebobolan. Untuk mengetes seberapa kuat sistem firewall pada laptop Anda, maka Anda bisa melakukan tes melalui situs yang bernama Shields Up! Situs ini akan melakukan uji coba pada setiap port yang ada di komputer Anda, yang katanya ada sekitar 1.000 yang bisa discan oleh situs ini. Anda cukup menunggu hasil dari pengujian tersebut. Jika, telah selesai maka situs ini akan memberikan notifikasi tentang adanya port berbahaya dengan sistem keamanan rendah.
Menguji kekuatan antivirus yang Anda gunakan
Yang satu ini juga cukup penting Anda lakukan. Banyak dari pengguna komputer seperti laptop dan PC selalu mengeluhkan mengenai virus yang berjalan di komputernya. Virus-virus ini biasanya memang akan mulai memberatkan pekerjaan pada komputer Anda. Hanya saja beberapa laptop yang telah menggunakan antivirus ternyata masih juga kebobolan virus. Dalam memilih antivirus yang cocok untuk komputer biasanya akan cukup sulit. Pasalnya, tidak semua virus bisa ditangani oleh satu antivirus saja. Untuk itu, jika Anda memiliki antivirus terinstal di laptop Anda, maka Anda bisa melakukan tes dengan menggunakan EICAR atau European Expert Group for IT-Security. EICAR ini berisikan file-file yang bisa Anda gunakan dalam menguji seberapa kuat antivirus dalam laptop Anda tersebut.
Menguji kemanan program browser di laptop
Program yang biasanya digunakan untuk online adalah browser. Dengan browser inilah biasanya para pembobol sistem keamanan komputer juga mencoba melakukan aksinya. Mereka biasanya menggunakan link-link atau plugin (Add-ons) atau biasanya juga disebut sebagai worm, malware, atau virus jaringan, yang mengharuskan penggunanya untuk menginstalnya pada browser laptopnya. Nah, dalam menguji coba atau mengetes apakah browser yang Anda gunakan dapat menangkal serangan tersebut, maka Anda bisa melakukan tes melalui situs yang bernama Panopticlick. Di dalam situs ini browser yang Anda gunakan akan dites. Tes tersebut berupa penelusuran iklan, invisible tracker, sistem keamanan plugin pihak ketiga, dan juga untuk perangkat laptop yang menggunakan fingerprint. Jika, situs tersebut gagal dalam melakukan tesnya, maka silahkan Anda ganti browser yang Anda gunakan, kemudian tes lagi hingga Anda mendapatkan browser yang cocok atau baik dari segi keamanan.
Sumber : Segiempat